Manchester – Erik ten Hag kini berada dalam sorotan tajam setelah gagal membawa Manchester United tampil memukau musim ini. Dengan performa yang mengecewakan, apakah pemilik klub, Sir Jim Ratcliffe, akan mempertimbangkan untuk memecatnya?
Manchester United terus mengalami kesulitan di awal musim ini. Dari 10 pertandingan yang sudah dimainkan, Bruno Fernandes dan kawan-kawan hanya berhasil meraih 3 kemenangan.
Terbaru, MU harus puas bermain imbang 3-3 melawan FC Porto di Liga Europa, hasil yang kembali menempatkan Ten Hag dalam posisi sulit dan semakin memperkeruh situasinya di Old Trafford.
Rumor pemecatan manajer Manchester United kembali mencuat. Padahal, Erik ten Hag baru saja mendapat perpanjangan kontrak dari manajemen baru klub yang kini dipimpin oleh INEOS, pemegang 25 persen saham.
Ketika ditanya apakah masih memberikan kepercayaan kepada Ten Hag, Sir Jim Ratcliffe, pemilik INEOS, memilih untuk tidak memberikan jawaban.
Lebih lanjut, Sir Jim Ratcliffe menegaskan bahwa dirinya menyukai Erik ten Hag. Namun, ia menekankan bahwa keputusan mengenai masa depan manajer Manchester United bukan sepenuhnya berada di tangannya.
“Saya menyukai Erik. Saya pikir dia adalah pelatih yang sangat bagus, tetapi pada akhirnya keputusan itu bukan di tangan saya,” ujar Ratcliffe.
“Tim manajemen yang mengelola Manchester United-lah yang harus menentukan cara terbaik untuk menjalankan klub dalam berbagai hal.”
Ratcliffe juga menjelaskan bahwa tim manajemen baru bergabung pada bulan Juni atau Juli, sehingga mereka tidak terlibat dalam pengambilan keputusan awal tahun. “Omar [Berrada], Dan Ashworth, mereka baru bergabung di bulan Juli,” jelasnya.
Saat ini, MU berada di posisi yang kurang menguntungkan di Liga Inggris dan Liga Europa. Ratcliffe mengakui bahwa klub belum mencapai tempat yang diharapkannya.
“Mereka baru berada di sana selama beberapa minggu, jadi mereka masih perlu mempertimbangkan dan membuat keputusan yang masuk akal,” lanjut miliarder asal Inggris itu.
“Tujuan kami sangat jelas: kami ingin membawa Manchester United kembali ke tempat yang seharusnya. Dan itu belum tercapai, tentu saja—itu sangat jelas,” tutup Sir Jim Ratcliffe.
